bbc.com |
Sebenarnya, di sini saya hanya ingin beropini tentang isu yang paling banyak dibahas pasca hari pemilihan, yakni klaim adanya kecurangan. Menurut saya, tidak ada salahnya jika pihak yang kalah mengklaim adanya kecurangan. Berdasarkan informasi tentang sejarah penyelenggaraan pemilu di Indonesia yang saya baca di halaman Wikipedia Bahasa Indonesia, pada pemilu 2009, dua paslon yang kalah waktu itu, JK-Wiranto dan Megawati-Prabowo juga menyatakan bahwa ada kecurangan dari KPU yang menguntungkan bagi inkumben saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi bagaimana pun juga, klaim itu seperti tanpa arti. Karena pada akhirnya SBY dilantik juga, dan negara kembali berjalan sebagaimana biasanya tanpa ada kisruh yang benar-benar menarik perhatian maupun prestasi yang benar-benar signifikan. Saya pikir hal itu juga akan terjadi di pemilu kali ini, walaupun diam-diam saya berharap bahwa klaim kecurangan pemilu itu benar-benar terbukti dan akhirnya Prabowo menjadi presiden Indonesia yang baru :D
Sepintas, setelah jalan-jalan sebentar ke dunia Twitter dan Facebook, saya melihat banyak dari pendukung 02 terus mengunggah foto-foto berkas C1 dan bagaimana ternyata hasilnya sangat jauh berbeda dengan hasil yang direkap oleh KPU di situs resmi mereka. Ini adalah salah satu contoh dari ketimpangan tersebut yang saya ambil dari akun twitter @CakKhum
https://twitter.com/CakKhum |
https://twitter.com/CakKhum |
https://twitter.com/CakKhum |
Walaupun saya cuma bisa memperhatikan dan menunggu, tapi sebagai pendukung paslon 02, saya masih dan terus berharap, bahwa klaim-klaim kecurangan itu bisa dibuktikan dan nanti kita punya presiden baru. Bagaimana pun juga, beban pembuktian memang ada pada si pembuat klaim. Dan karena dalam hal ini pihak oposisi yang mengklaim adanya kecurangan, tentu saja mereka harus memiliki bukti-bukti kredibel yang mendukung pernyataan mereka. Namun, kalau memang pada akhirnya hal itu tidak terjadi, mau tidak mau saya tetap harus menerima presiden lama memimpin kembali negeri yang sedang kesusahan ini. Lalu kembali melihat Indonesia yang terus begitu-begitu saja. Yang saya prediksi tidak ada perubahan yang benar-benar signifikan.
Oh ya, mengenai Pileg, lagi-lagi saya harus kecewa, karena partai yang paling saya tidak suka, PDI-P kembali meraup kursi terbanyak di DPR (berdasarkan hasil Quick Count). Barangkali benar kata salah seorang teman saya di Facebook, untuk kedepannya bukan cuma presidennya yang harus diganti tapi rakyatnya juga. Sebab bagaimana mungkin partai dengan prestasi paling banyak mengirimkan kader mereka ke KPK masih disukai dan dipilih oleh rakyat yang kita tahu sendiri, masih butuh perubahan besar.
Aduh... baca postingan tentang pemilu, jadi keinget lagi tentang pemilu, padahal lagi berusaha santai lagi.
ReplyDeleteAku bener-bener bingung sih harus nanggepi seperti apa. Hehe...
Siapapun presidennya nanti, semoga Indonesia selalu menyenangkan.
Hehehe postinngannya gak lama setelah pemilu kok, iya siapa pun presidennya kita harap indonesia tetap damai
ReplyDelete