Kala Hujan Turun di Penghujung Musim Semi




malam larut ketika
angin berembus kencang
kota telah mati
sunyi hinggap di
gedung-gedung tua

seekor kunang-kunang tersesat
di bawah lampu taman
sinarnya redup
seperti tak tersentuh waktu

di kota mati itu
seorang perempuan sedang tertidur lelap
memimpikan bintang jatuh, atau daun-daun
yang menghijau di penghujung musim semi
yang hangat

ketika hujan meyentuh
genting rumahnya
ia terbangun lalu teringat mimpi
masa kecilnya yang belum usai jadi kenangan

tak ada yang mampu membuatnya takjub
selain membayangkan waktu silam
kala berkunjung ke taman bunga
atau mendengar dongeng
yang dibacakan ibu
sebelum memberinya kecupan hangat

diam-diam dingin pun menusuk
ke dalam kulit
ia memeluk tubuhnya sendiri
setetes kenangan jatuh menyentuh
pelupuk mata

di atas genting suara-suara
masih saja berlompatan
ia pun termangu memandangi
kaca jendela yang begitu tabah menahan gigil

4 comments:

  1. Kebayang sosok perempuan yang terbangun karena hujan di luar rumah. Lalu ia mengingat masa kecilnya. Ah, pas banget ini, saya mengetik komentar ini di waktu subuh pas hujan gede di luar. Suasananya relate pisan lah

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih sudah berkunjung. senang sekali jika puisinya bisa menjadi kawan di kala hujan :)

      Delete
  2. entah kenaoa tiap baca puisi tentang hujan hati selalu adem...ada aja yang membuat aku suka akan suasana saat mendung...kata kata indah seolah mengalir begitu saja diantara udara dingin yang mengambang..

    bagus puisinya :)

    ReplyDelete