Sebuah Puisi Aneh di Awal Tahun

pexels.com
 Kepadamu, dan Seperti Biasa Masih Tanpa Judul

27 detik berlalu, dan aku
belum juga menemukan kalimat
yang tepat
Jarum jam berjalan terlalu cepat
tanpa mau menungguku yang
senang merenung dan bersedih ini

Seandainya dapat kutemukan
kalimat paling indah untuk
menggambarkanmu
ingin sekali kuwujudkan mimpi itu
saat kukecup bibir manismu di sebuah
tempat yang hanya tuhan yang
tahu

Pagi ini begitu hening
tapi sebentar lagi waktu akan
membawanya menuju siang yang
panas dan ramai
Aku masih mendekam dan memeluk
masa lalu yang damai, sembari mengingat
kembali kapan kali terakhir kita bertemu
atau tentang mimpi indah semalam
yang ingin kuulangi lagi jika diizinkan tuhan

Tapi ada banyak pertanyaan-pertanyaan
yang seharusnya kutanyakan kepadamu
saat ini

Apakah kau punya hewan peliharaan yang lucu,
atau buku apa yang membuatmu jatuh cinta?

Meski pada akhirnya, pertanyaan-pertanyaan
semacam itu tidak akan pernah sampai ke telingamu
sebab wajah kita jarang berjumpa
dan aku pun nyaris melupakan bentuk bibirmu

Jikapun kau di dekatku, aku bahkan tak akan mampu
menatap bola matamu yang kulupa warnanya hitam atau coklat
Bibirku akan kaku, dan tanganku pun bergetar
Sebab tubuhku belum terbiasa menghadapi
wanita cantik

Lalu, inilah sebaris pelampiasan
yang barangkali bisa kau anggap puisi
Tanpa terasa, aku telah berhasil menemukan
beberapa kalimat sederhana untuk
menggambarkan betapa cantiknya dirimu

0 comments:

Post a Comment