Kau Tahu, Memahamimu Jauh Lebih Sulit Daripada Kebodohan yang Kujalani




Pixabay
Perempuan Asing

Dia asing dan sendu
Namun indahnya seperti kenangan
Seperti masa lalu yang membawaku
menuju mimpi-mimpi

Bolehkah aku mencintainya?
Meski ia pernah datang, menawarkan
tawa yang ku lupa caranya
Dan pulang, dengan cerita masing-masing
yang membekas di ingatan

Malam ini gerimis tiada henti
berbicara kepada sunyi
Mereka seperti sepasang kekasih yang
lama tak memagut rindu

Aku pun rindu kepadanya
Kepada perempuan asing pemilik
senyum paling teduh
Ia terpahat jelas di atas permukaan dinding
paling gelap
Di dalam lorong panjang tempat segala kesedihan
bermuara

Mungkin, ia tahu sunyi ini tak menemukan
riwayat pulang
Selain melekat pada indah matanya yang pekat
yang terjaga di tengah malam
Hanya untuk memastikan, apakah bayanganku
datang, atau hanya sekedar singgah.






Tentang Seorang Perempuan yang
Menunggu Puisi

Ia datang dan menunggu sembari
merawat kesibukan-kesibukan
yang membuatnya lupa pada kesedihan
Dari pagi hingga petang
suara-suara bermunculan
Dan keramaian di jalanan adalah
kawan yang mengantarnya pulang

Ia masuk melalui pintu
Kesunyian menyambutnya
Ia pun kembali teringat pada puisi
dari seorang paling asing di hidupnya

Mengenalnya seperti mengintip
dari balik celah pintu
Bila lampu-lampu dimatikan
Kegelapan membuatnya ingin
menangis dan menghempaskan tubuhnya
pada kesepian

Ia pun menutup pintu dan mempersilakan
sunyi masuk
Di dalam mimpi, ia masih percaya
dan menunggu seseorang asing
mengirimkannya sebuah puisi lagi.


0 comments:

Post a Comment